Sambut Tahun Baru Imlek 2574, Babinsa Sudiroprajan Amankan Giat Ritual Pao Oen di Klenteng Tie Kok Sie

    Sambut Tahun Baru Imlek 2574, Babinsa Sudiroprajan Amankan Giat Ritual Pao Oen di Klenteng Tie Kok Sie

    SURAKARTA - Penganut Buddha Konghucu melakukan ritual Pao Oen di Klenteng Tien Kok Sie, di Jln Re. Martadinata Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Minggu (08/01/2023) Pukul 08.30 wib sampai dengan selesai.

    Babinsa Kelurahan Sudiroprajan Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Surakarta Sertu Hidayat Kurniawan dan Serda Agus S mengamankan kegiatan  acara Ritual Pao Oen dengan maksud untuk menolak bala yang rencananya akan melepas 1.020 burung dan 3882 ikan lele. umat Buddha, dan Konghucu berkumpul di klenteng Tien Kok Sie depan Pasar Gede Solo 

    Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, bpk Sumantri Dana Waluya, menjelaskan ritual pagi itu merupakan rangkaian menyambut Tahun Baru Imlek 2574. Kegiatan itu dimulai sejak Sabtu Petang dan dilanjutkan ibadah yang dipimpin oleh Bikshu dari Vihara Lalitavistara Metamatri dari Cilincing pada Minggu untuk berdoa kepada Tuhan dan Dewi Kwan Impo Sat .

    "Semua penganut kepercayaan boleh melakukan ibadah bersama. Ibadah dipimpin seorang Bikshu karena Dewi Kwan Im termasuk kelompok Buddha. Kami terbuka bagi semua kalangan masyarakat, " katanya kepada kami.

    Bpk.Sumantri menjelaskan setiap tahun memiliki 12 zodiak dan tahun ini terdapat empat zodiak masing-masing kuda, kelinci, ayam, dan tikus yang anggap ciong atau kurang bagus. Sebagai peringatan untuk waspada dilakukan tolak bala dengan Ritual Pao Oen Untuk Menyambut Tahun Baru.Untuk Tahun baru Imlek kali ini jatuh pada Shio Kelinci.

    "Dengan Ritual Melepaskan binatang yang berjiwa artinya berbuat baik. Klenteng rencana akan  menyediakan  999 lele, dan 999 burung  Warga menambah hewan yang dilepas secara mandiri. Ritual dilanjutkan dengan siraman dan potong rambut, " ungkapnya.

    Mengenai alasan memilih jumlah 999, Sumantri mengatakan tidak ada alasan khusus, hanya bahwa 999 itu adalah angka terbanyak. Sedangkan alasan memilih burung dan lele dikarenakan kedua hewan itu paling mudah dicari. Selain itu keduanya mewakili hewan udara dan air yang tidak mudah di ditangkap manusia.dan rencananya untuk burung akan di lepas di depan klenteng dan untuk ikan lele di lepas di sungai bengan solo ungkap " bapak Sumantri selaku ketua klenteng Tien Kok Sie".

    (Arda 72)

    surakarta
    Pardal Riyanto

    Pardal Riyanto

    Artikel Sebelumnya

    Selalu Ada di Tengah Warga, Babinsa Bantu...

    Artikel Berikutnya

    Komsos Babinsa Kelurahan Pajang Menyasar...

    Berita terkait

    PANGLIMA

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Panglima TNI Hadiri Rakor Tingkat Menteri  Dipimpin Menko PMK

    Ikuti Kami